Jumat, 20 April 2012

Resensi Novel: I Hate Rich Men


Berhubung GPU memberikan diskon dalam rangka ultah yang ke 38, tentu saya ikut memborong buku-buku incaran. Salah satunya adalah novel I Hate Rich Men. Dalam dua hari, saya sukses melahap habis novel ini. Apalagi kalau bukan rasa penasaran dengan kisah Miranda dan Adrian. Dan Virginia sukses menuliskan bab demi bab dengan rapi dan diselipi kejutan-kejutan yang tak terduga! Membuat saya ingin terus membalik halaman demi halaman hingga akhir. Akhir dari novel yang biasa selalu di tunggu-tunggu juga sangat memuaskan. Novel ini saya beri angka 4.5 dari 5, berikut sinopsisnya versi saya.

Ditinggal mati kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan mengharuskan Miranda menjadi kakak sekaligus single parent untuk Nino. Untungnya Nino bukan tipikal anak bandel, malah membanggakan Miranda. Nino adalah juara pertama di sekolahnya dan mendapat beasiswa ke Amerika! Yang berarti akan membuat Miranda berpisah dari adiknya selama 4 tahun lamanya. Tentu saja perang batin melanda Miranda, karena selama ini mereka belum pernah berpisah dalam jangka waktu yang lama apalagi terpisah oleh jutaan kilometer. Dan sebelum mereka benar-benar akan berpisah, Nino akan pergi berwisata ke Bali selama sepuluh hari dalam rangka perpisahan murid kelas 12. Miranda menganggap itu sebagai latihan kecil sebelum Nino berangkat ke Amerika.
Tepat di hari keberangkatan Nino ke Bali, Miranda diculik!
Betapa terkejutnya Miranda ketika ia membuka mata dan mendapati dirinya tengah berada di Bali, satu hotel dengan Nino dan tentu saja penculiknya! Penculiknya adalah Adrian Aditomo. Seorang konglomerat yang namanya sering wara wiri di kolom-kolom majalah bisnis maupun lifestyle. Miranda pernah bertemu sekali dengan Adrian, tapi sayang pertemuan pertama itu tidak bisa dibilang baik. Tapi itu bukan alasan Adrian menculik Miranda. Adrian menuduh Nino merebut tunangannya. Sontak Miranda tidak percaya, secara Nino baru berusia 17 tahun dan tidak mungkin menyukai wanita yang lebih tua darinya apalagi milik orang lain! Demi mencari tahu kebenaran, Miranda sepakat dengan Adrian untuk memata-matai Nino. Selama 10 hari di Bali, berduaan dan disuguhi pemandangan yang indah, membuat Miranda justru jatuh cinta pada Adrian. Tapi perasaan itu segera ditepisnya jauh-jauh karena ia membenci pria kaya bahkan jauh sebelum ia bertemu Adrian. Pria kaya terlalu arogan dan biang masalah dalam hidupnya. Ditambah Adrian telah bertunangan. Tidak ada dalam kamusnya merebut milik orang lain. Walau begitu pikirannya menyuruh ia untuk menjauhi Adrian, sementara perasaannya berkata sebaliknya. Mana yang akan dipilih Miranda?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar