Malam pertama kami tiba di Lhasa, di hotel yang kami tempati disewa untuk acara pernikahan. Awalnya saya tidak tahu itu sebuah acara pernikahan, karena dari luar memang tidak tampak seperti pesta pernikahan pada umumnya. Lalu saya mendekati seorang wanita yang berdiri tidak jauh dari lokasi, rupanya ia salah satu wisatawan yang berasal dari Taiwan. Dia sedang menunggu teman-temannya yang tampak sangat penasaran dengan pesta ini. Tidak lama kemudian, keluar dua wanita Tibetan, satu agak tua dan satu lebih muda. Musik pun mulai berdentang dan jogetlah mereka disusul teman-teman turis asal Taiwan ini. Mereka menari mengikuti gerakan si wanita tua yang belakangan saya tahu bahwa dia adalah ibunya mempelai.
Mereka menari mengelilingi asap
Usai tarian habis, saya mengelilingi lokasi pesta. Lokasinya sendiri terdiri dari beberapa ruangan, ruangan-ruangan itu digunakan untuk makan, bermain mahyong, tempat masak atau bersembahyang. Ada satu ruangan paling besar (seperti aula) yang merupakan tempat kedua mempelai berada. Sayang sekali saya tidak sempat melihat kedua mempelai.
Menu makanan
Menu makanan yang dipilih adalah menu prasmanan dengan jenis sayur yang sangaattt banyaak. Kurang lebih ada sekitar lima puluhan jenis makanan, lima jenis kue/manisan. Makananya di letakkan di luar, mungkin di dalam ruangan tidak cukup saking banyaknya. Para tamu yang datang dipersilahkan mengambil makanan, kemudian menyantapnya di ruangan-ruangan tadi. Dengan ramah, ibu mempelai mempersilakan kami untuk menyicipi hidangan.
Takut jenis hidangannya tidak pas di lidah, maka saya memutuskan untuk tidak menyicipinya. Dan hanya mengabadikannya saja. Hotel tempat kami menginap ini meski hanya berbintang 3 namun sering di sewa untuk acara seperti ini, buktinya beberapa hari saya menginap disana selalu ada pesta pernikahan.
NB: Foto diambil pukul 7 malam (masih terang ya!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar